Masjid-Agung-Islamic-Center

Riau merupakan sebuah provinsi yang ada di tengah Plau Sumatera. Provinsi ini meliputi berbagai kepulauan, mulai dari Kepulauan Riau, Pulau Batam, Pulau Bintan, dan lain sebagainya.

Provinsi yang beribukotakan Pekanbaru ini ternyata mempunyai banyak tempat wisata yang patut dikunjungi, mulai dari wisata alam, wisata wahana, hingga wisata religi, selain tentunya kota Batam yang sudah sangat dikenal sebagai destinasi primadona wisatawan inbound.

Kota Batam merupakan salah satu destinasi favorit terutama dengan beragamnya hotel di Batam yang sangat variatif menyesuaikan dengan beragam agenda wisatawan yang berlibur di Batam.

Khusus untuk wisata religi, terdapat beberapa rekomendasi tempat wisaata religi yang bisa dikunjungi. Tempat-tempat tersebut antara lain Masjid An-Nur, Masjid Jami Air Tiris, Masjid Agung Madani, Masjid An-Nizham, Vihara Patung Seribu, dan Kelenteng Senggarang.

Masjid An-Nur

Masjid An-Nur merupakan sebuah masjid yang ada di Kota Pekanbaru, Riau. Arsitektur mesjid ini sangatlah mirip dengan arsitektur Taj Mahal yang ada di India.

masjid-agung-annur-riau-pekan-baru

Hal itu bisa dilihat dari adanya tiang masjid yang berjumlah 4 buah atau sama dengan Taj Mahal. Adapun perbedaan mendasar antara masjid ini dengan Taj Mahal adalah warna dominan dari masjid tersebut.

Warna dasar yang dipakai di Masji An-Nur adalah warna hijaumuda di bagian bangunan masjid, dan hijau tua di bagian kubah masjid. Hal ini tentu berbeda dengan Taj Mahal yang seluruh bagian luar bangunannya berwarna putih.

Selain sebagai tempat ibadah dan destinasi wisata religi, masjid ini juga dijadikan sebagai sarana pendidikan untuk anak-anak di wilayah Pekanbaru dan sekitarnya. Hal ini bisa dilihat dari adanya beberapa fasilitas pendidikan seperti playgroup, TK, SD, SMP, dan SMA.

Terdapat pula sebuah perpustakaan yang mempunyai berbagai jenis buku di daamnya. Di lantai bawah masjid, terdapat sebuah ruangan yang merupakan sekretariat remaja masjid di masjid tersebut.

Masjid An-Nur ini ternyata punya sebuah radio komunitas yang rutin melakukan siaran. Adapun nama radio tersebut adalah LPK An-Nur FM yeng mempunyai frekuensi 107.7 MHZ.

Masjid Jami Air Tiris

Masjid selanjutnya yang patut disambangi wisatawan adalah Masjid ami Air Tiris. Masjid yang telah ada sejak tahun 1901 ini terbuat dari kayu yang digabungkan dengan menggunakan pasak kayu. Hal ini tentu sangat berbeda dengan masjid pada umumnya, yang material kayunya digabungkan dengan cara dipaku atau dengan menggunakan besi.

masjid jami air tiris

Arsitektur masjid ini menggunakan perpaduan antara gaya Melayu dan Tionkok. Bagian puncak masjid ini didesain dengan bentuk sebuah limas, dan tidak memiliki kubah seperti masjid pada umumnya. Masjid Jami ini menjadi simbol kehidupan masyarakat sekitar.

Di bagian luar masjid, terdapat sebuah bak mandi yang didalamnya berisikan sebuah batu besar yang mirip seperti kepala kerbau. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, batu tersebut dapat berpindah-pindah tempat sendiri tanpa dipindahkan oleh siapapun.

Masjid ini terbilang ramai dikunjungi wisatawan, terutama pada saat bulan ramadan dan tujuh hari setelah Hari Raya Idul Fitri.

Masjid Agung Madani Islamic Center

Di daerah Rokan Hulu Riau, wisatawan dapat menyambangi sebuah tempat wisata religi lainnya. Adapun tempat tersebut adalah Masjid Agung Madani Islamic Center. Masjid ini didesain sedemikian rupa sehingga bentuknya nyaris mirip dengan Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.

Masjid-Agung-Islamic-Center

Selain tempat ibadahnya yang luas dan nyaman, masjid ini juga mempunyai sejumlah fasilitas penunjang, seperti penyejuk udara, sound system, hingga sarana multimedia.

Selain itu, di masjid ini terdapat pula fasilitas lain seperti poliklinik, alua serbaguna, ruang belajar, toko serba guna, dan akses internet gratis.

Terdapat 5 buah menara di masjid ini, di mana empat diantaranya mempunyai tinggi 66 meter, dan satu sisanya mempunyai tinggi 99 meter.

Selain untuk tempat beribadah, di masjid ini, wisatawan juga bisa melihat panorama Kota Pasir Pengairan yang merupakan bagian dari Kabupaten Rokan Hulu Riau.

Masjid lain di Riau yang patut disambangi adalah Masjid An-Nizham yang ada di Kabupaten Kampar, Riau. Arsitektur masjid ini cukup unik dan terdapat beberapa pintuu masuk di dalamnya yang masig-masing mempunyai namanya sendiri.

Di bagian tengah masjid ini, terdapat sebuah tenda yang dinamakan Tenda Sedekah. Tenda tersebut sengaja didirikan sebagai tempat untuk menyediakan makanan dan minuman gratis bagi para jamaah.

Adapun minuman yang sering disajikan di tenda tersebut adalah kopi dan juga teh. Adapun untuk makanan, hanya akan disajikan oleh pihak pengurus masjid pada hari Jumat saja.

Vihara Seribu Patung / Vihara Seribu Wajah

patung-seribu-wajah

Selain masjid, terdapat sebuah vihara yang patut dikunjungi wisatawan saat berwisata di Riau. Adapun vihara tersebut adalah Vihara Seribu Patung atau Vihara Seribu Wajah yang beralamat di Jalan Nusantara, Pangkalpinang, Riau.

Adapun muasal dari nama Vihara Seribu Patung atau Wajah sendiri adalah karena di vihara ini terdapat banyak patung Budha yang konon dibuat oleh seorang seniman asli Tiongkok.

Patung-patung itu dibuat serapi mungkin sehingga patung-patung itu seolah tengah berbaris rapi dengan warna yang serupa. Harga satu patung di vihara ini konon telah mencapai Rp. 25 juta dan tiap patungnya dikenai garansi selama 500 tahun.

Setiap patung di vihara ini mempunyai ekspresi yang khas dan terkesan mereka ingin mengobrol atau berbincang dengan para wisatawan. Vihara ini menjadi salah satu vihara terbesar se-Asia selain vihara yang ada di Tiongkok.

Selain vihara, Provinsi Riau juga mempunyai sebuah klenteng yang patut untuk dikunjungi. Adapun klenteng tersebut adalah Klenteng Senggarang yang ada di wilayah Senggarang, Pulau Bintan, Riau.

vihara riau

Klenteng ini merupakan klenteng tertua di Riau dan dipercaya sebagai bukti bahwa Senggarang merupakan tempat pertama yang diduduki imigran Tiongkok di Provinsi Riau.

Klenteng yang bernama lain Klenteng Ang Nio ini dibangun sekitar tahun 1770-an. Fungsi utama klenteng ini tentu saja sebagai tempat peribadatan umat Budha yang ada di Senggaran dan sekitarnya. Meski begitu, umat Budha dari Singapura juga sering beribadah ke klenteng ini.

Saat wisatawan sampai di klenteng ini, wisatawan akan menyaksikan sebuah gerbang besar berwarna merah. Di gerbang tersebut, wisatawan bisa melihat tulisan aksara Tiongkok yang melambangkan adanya karma di kehidupan setelah kehidupan dunia.

Adapun Klenteng Senggarang sendiri berisi dua buahtempat sembahyang yang salah satunya berisi patung Dewi Kwan In yang memiliki seribu tangan.

Selain patung Dewi Kwan In, di klenteng ini wisatawan bisa melihat beberapa diorama dewa-dewi dalam mitologi Tiongkok.

Jika hendak mengunjungi klenteng ini, wisatawan disarankan datang pada sore hari. Sebab, udara di sekitar klenteng pada sore hari tidak terlalu panas dibanding waktu pagi ataupun siang.

Karena klenteng ini berada di pingir laut, maka wisatawan bisa melanjutkan rekreasi di pantai laut tersebut. Namun, sebelum ke area pantai, alangkah baiknya wisatawan terlebih dahulu menikmati segarnya air es kelapa muda yang dijajakan di sekitar area klenteng.

Selama mengunjungi tempat-tempat ibadah tersebut, pastikan para wisatawan memperhatikan beberapa hal. Pertama, selalu gunakan pakian rapi terutama saat memasuki bagian dalam tempat ibadah tersebut.

Kemudian yang terakhir, wisatawan juga mesti menjaga ketertiban dan kebersihan selama berada di tempat-tempat ibadah tersebut.