Yogyakarta, tempat tujuan banyak wisatawan ini memang dikenal sebagai kota yang sarat akan seni. Ratusan seniman lahir dari kota ini, sebut saja Butet Kertaradjasa, Pongki Barata sang mantan vokalis Jikustik, Erros Candra sang gitaris Sheila on 7, Noe sang vokalis Letto, yang kerap memenangkan hati jutaan masyarakat Indonesia dengan karya-karyanya.

Sebagai kota tempat lahirnya para seniman-seniman Indonesia, Yogyakarta punya banyak sekali tempat bagi para penikmat dan pengagum seni. Ingin datang ke tempat-tempat tersebut? Sebelumnya mari kita cermati ulasan tempat wisata untuk para kalangan seniman berikut ini.

Museum Affandi

Affandi Koesoema merupakan salah satu Maestro Seni Lukis Indonesia dengan karya-karya yang mendunia. Pada zaman tahun 1950-an, Affandi banyak menggelar pameran tunggal lukisan-lukisannya hingga ke luar Indonesia. Konon ada sejumlah dua ribu lukisan yang lahir dari tangan pelukis handal ini.

wisata-seni-aadc-2-museum-affandi

 

Saking banyaknya karya-karya Affandi, dibuatlah sebuah museum pada tahun 1973 di tanah para seniman, tanah Yogyakarta. Museum ini didirikan tepat diatas rumah tinggalnya saat Affandi masih hidup. Ada sekitar seribu lukisan di dalam museum ini, yang terbagi menjadi tiga galeri. Galeri I memuat lukisan-lukisan Affandi sendiri yang masing-masing memiliki nilai kesejarahan dari awal karir melukisnya. Lukisan-lukisan di galeri I ini tidak dijual. Sedangkan di sisi lainnya, ada galeri II yang memamerkan keindahan lukisan-lukisan teman-teman Affandi. Sebut saja karya-karya Basuki Abdullah, Popo Iskandar, Hendra, Rusli, dan Fajar Sidik, ada di museum ini pada galeri 2. Sedangkan galeri III diisi dengan lukisan keluarga Affandi.

wisata-seni-aadc-2-museum-affandi-2

Museum yang terletak di Jl. Laksda Adisucipto, Caturtunggal, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ini juga menampilkan Mobil Colt Gallan 1976, berwarna kuning dengan lining hijau yang sering dipakai Affandi. Mobil tersebut kini sudah dimodifikasi menyerupai bentuk ikan. Terdapat pula sepeda onthel kuno yang terlihat masih sangat terawat dan mengkilap milik Affandi. Barang-barang ini dipajang di tengah ruangan galeri I tempat ditatanya lukisan sang Maestro. Di bagian yang memisahkan galeri I dan galeri II, ternyata terdapat makam Affandi beserta sang istri.

Museum ini dibuka untuk pengunjung dari hari Senin hingga Sabtu. Anak-anak diharuskan membayar 10.000 rupiah, sedangkan orang dewasa sebesar 20.000 rupiah. Jika ada WNA, maka akan dikenakan tiket masuk sebesar 50.000 rupiah. Datanglah pada rentang pukul  9 pagi hingga 4 sore. Pada hari Minggu dan hari libur nasional, museum ini tutup.

Papermoon Puppet Theater

Tempat wisata seni di Yogyakarta yang satu ini mendadak dibanjiri banyak pengunjung setelah dijadikan lokasi syuting AADC 2. Namanya Papermoon Puppet Theater.

wisata-seni-aadc-2-papermoon-theater

Papermoon Puppet Theater berdiri sejak tahun 2006, foundernya bernama Maria Tri Sulistyani. Ria, panggilan akrabnya, awalnya mendirikan tempat ini sebagai sanggar seni untuk komunitas kecil, ditambah dengan keberadaan perpustakaan untuk anak-anak. Karena banyaknya anak-anak yang datang, maka para pengurus tempat ini sering menggelar pertunjukan boneka.

wisata-seni-aadc-2-papermoon-theater-2

Awalnya pertunjukan boneka tersebut ditujukan untuk anak-anak saja. Namun, seiring berjalannya waktu, Ria bersama sang suami, Iwan Effendi, melakukan sedikit perubahan pada tempat tersebut menjadi sebuah perusahaan teater, dengan sistem yang lebih serius. Sanggar tersebut pun kemudian berubah, tidak hanya anak-anak, namun orang dewasa juga bisa menikmati pertunjukan boneka dengan tema cerita yang lebih serius dengan isu-isu yang berkembang di masyarakat.

Cerita yang menarik dan bentuk boneka yang unik akhirnya banyak menarik minat wisatawan untuk mengunjungi tempat di Desa Sambungan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta ini. Untuk menikmati pertunjukan, pengunjung hanya perlu membayar sebesar 75.000 rupiah saja per orangnya. Dengan harga yang sebanding, pengunjung bisa menyaksikan berbagai karya Papermoon Puppet yang mendunia seperti “Noda Lelaki di Dada Mona”, “Mau Apa?”, “Mwathirika”, “Secangkir Kopi”, dan banyak judul-judul lainnya.

wisata-seni-aadc-2-papermoon-theater-3

Nah itulah tadi beberapa tempat wisata bagi para pecinta seni. Seni dapat dinikmati oleh semua umur, sehingga pastinya kita bisa mengajak siapapun ke tempat-tempat bernuansa seni seperti ini.Tentunya penasaran dong, dengan wisata-wisata seni tersebut? Yuk datang dan rasakan sendiri keindahannya.