Mengenal Legenda Pantai Parangtritis - Sumber: zonalibur.com

Legenda Pantai Parangtritis masih dipercayai oleh masyarakat sekitar Yogyakarta. Keyakinan bahwa adanya seorang Ratu yang mendiami dan menjaga pantai selatan daerah istimewa ini bahkan seolah tak bisa lepas dan akan terus melekat. Tak heran jika Anda berkunjung ke Yogyakarta, tepatnya ke Pantai Parangtritis, akan banyak larangan yang sebaiknya benar-benar tidak Anda langgar. Bagi Anda yang kurang mempercayai hal-hal yang berbau mitos dan mistis, cerita seperti ini mungkin tak akan memengaruhi Anda karena bisa dijelaskan secara ilmiah. Tapi bagi warga Yogyakarta, legenda Pantai Parangtritis bukan sebuah hal yang mudah ditampik.

Asal Usul Nama dan Legenda

Panorama Pantai Parangtritis - Sumber: panoramio.com
Panorama Pantai Parangtritis – sumber: panoramio.com

Legenda dari Pantai Selatan Yogyakarta ini merupakan kisah yang masih menjadi cerita turun-temurun. Meski kebenarannya tidak bisa dibuktikan hingga saat ini, tetapi kebudayaan percaya pada eksistensi Ratu Pantai Selatan tak bisa hilang. Nama Parangtritis sendiri didapat dari kisah pelarian Sang Pangeran Dipokusumo pada zaman Kerajaan Majapahit yang kemudian melakukan pertapaan di sini. Sang Pangeran menemukan batu karang besar yang terdapat aliran tetesan air. Parang artinya karang dan Tritis atau Tumeritis berarti saling menetes.

Parangtritis juga dikenal sebagai Pantai Selatan Yogyakarta. Warga setempat masih mempercayai bahwa pantai ini dikuasai oleh Ratu Pantai Selatan. Tak sedikit yang menampik kepercayaan ini dan meyakini adanya hubungan antara tokoh penguasa di Parangtritis dan lautan sebelah selatan Yogyakarta dengan penguasa Yogyakarta pada masa Kerajaan Mataram.

Salah satu keyakinan yang sampai saat ini masih dipercayai meski sudah ada penjelasan ilmiahnya adalah larangan untuk tidak menggunakan pakaian berwarna hijau ketika berkunjung ke Pantai Parangtritis. Konon, menurut legenda Pantai Parangtritis yang berkembang, warna hijau adalah warna favorit Ratu Pantai Selatan. Mereka yang menggunakan pakaian hijau seolah akan ditarik masuk ke dalam lautan alias mati tenggelam.

Jika dijelaskan dari ilmu pengetahuan, perlu diketahui bahwa topografi pantai selatan Yogyakarta ini tidak seperti pantai pasir putih yang berada di area Wonosari, Gunung Kidul. Terdapat palung laut yang jaraknya relatif dekat dengan bibir pantai dan mereka yang terseret ombak kemungkinan yang masih masuk akal adalah mereka terjebak dalam palung tersebut. Warna hijau sendiri merupakan warna yang dihindari sebab ketika akan melakukan pencarian akan lebih sulit karena tersamar dengan warna lautan dangkal.

Wisata Pantai Parangtritis dan Sekitarnya.

Tebing Paralayang Parangtritis - Sumber: indonesahblog.wordpress.com
Tebing Paralayang Parangtritis – sumber: indonesahblog.wordpress.com

Terlepas dari legenda Pantai Parangtritis yang sampai saat ini masih jadi kepercayaan, Pantai Parangtritis merupakan destinasi wisata Yogyakarta yang cukup asyik meski eksistensinya mulai meredup dengan melonjaknya eksistensi pantai pasir putih di daerah Wonosari. Pantai Parangtritis masih mampu menampilkan romantismenya tersendiri dengan pemandangan lautan dengan ombak sedang. Kalau Anda tertarik untuk menyusurinya, Anda bisa menyewa kuda ataupun dokar (kereta kuda kecil).

The Queen of South Resort Beach - Sumber: letsviewindonesia.com
The Queen of South Resort Beach – Sumber: letsviewindonesia.com

Selain itu, mulai banyak tempat yang bisa dikunjungi selain pantainya sendiri. Misalkan adalah Gumuk Pasir yang kini menjadi lebih hits berkat kekuatan media sosial. Tempat ini sekilas mirip dengan gurun di Namibia tetapi tenang saja, di sini Anda masih bisa menemukan fasilitas umum yang Anda butuhkan seperti kamar mandi dan warung. Selain itu, Anda juga bisa mengunjungi Tebing Parangtritis yang merupakan lokasi awal untuk melakukan paralayang. Mau berbulan madu di area ini? Gampang! Anda bisa menikmati romantisme Parangtritis dengan menginap di The Queen of South Beach ResortNah, kurang apa lagi dari Parangtritis?