Flying Noodle - Sumber: windaerlina.wordpress.com

museum perumusan proklamasiWah … sudah mendekati hari jadi negeri kita tercinta nih travelers. Mumpung ada libur akhir pekan gak ada salahnya buat kalian sesekali traveling ke sejumlah tempat bersejarah. Salah satunya adalah Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Di tempat ini sang proklamator, Ir Soekarno dan Drs. Moh. Hatta, bersama dengan sejumlah tokoh yang lainnya seperti Mr. Achmad Soebardjo, B.M Diah, Sayuti Melik, Sukarni, dan Soediro menyusun teks proklamasi sebagai bentuk pernyataan Indonesia yang lepas dari kekuasaan penjajah. Penyusunan teks proklamasi tersebut dilakukan di rumah Laksamana Tadashi Maeda yang berada di Jalan Imam Bonjol No.1 (dahulu bernama Jalan Meiji Dori). Dan untuk mengenang hal tersebut, rumah tersebut digunakan sebagai Museum Perumusan Naskah Proklamasi, sesuai dengan ketetapan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui SK No. 0476/0/1992 bertanggal 24 November 1992.

rumah laksamana maedaGedung Museum Perumusan Naskah Proklamasi dibangun pada tahun 1920-an berarsitekturkan Eropa. Gedung ini cukup luas dengan luas tanahnya mencapai 3.914 m² dan luas gedungnya 1.138,10 m². Gedung ini pun sering bergonta-ganti pemilik. Mulai dari PT. Asuransi Jiwasraya di tahun 1931 dan kemudian menjadi kantor British Consul General. Di masa kependudukan Jepang, Laksamana Tadashi Maeda, seorang Kepala Kantor Penghubung antara Angkatan Laut dengan Angkatan Darat Jepang, menggunakan tempat ini sebagai rumah tinggalnya. Kemudian di masa kedatangan Sekutu pada September 1945, saat Jepang mengalami kekalahan, tempat ini pun menjadi markas tentara Inggris.

Kronologis_penyusunanGedung yang sebenarnya milik asing ini kemudian diganti status kepemilikannya menjadi milik Indonesia dalam aksi nasionalisasi. Hal ini berkaitan dengan sejarah penting yang pernah terjadi di dalam gedung ini. Pada akhirnya gedung ini diberikan kepada Departemen Keuangan untuk dikelola oleh Perusahaan Asuransi Jiwasraya. Kedutaan Besar Inggris kemudian mengontrak gedung ini mulai dari tahun 1961 hingga tahun 1981. Dan satu tahun kemudian menjadi perkantoran dari Perpustakaan Nasional. Dua tahun kemudian, Prof. Dr. Nugroho Notosusanto, selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kala itu, meminta Direktorat Permuseuman agar merevitalisasi gedung tersebut sebagai sebuah museum dengan nama Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Maka sejak 24 November 1992 itulah, tempat penyusunan naskah proklamasi menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi yang merupakan Unit Pelaksana Teknis bidang kebudayaan yang dipimpin oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Naskah_diketikMuseum Perumusan Naskah Proklamasi terdiri dari beberapa ruang. Ruangan yang pertama adalah ruang tamu sekaligus kantor Laksamana Maeda yang kala itu ia gunakan untuk menyambut Soekarno dalam mempersiapkan proklamasi. Ruangan yang selanjutnya adalah ruangan makan yang kala itu digunakan sebagai tempat rapat oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Achmad Soebardjo, Soediro, Sayuti Melik, B.M Diah dan Sukarni. Ir. Soekarno mulai membuat draft naskah proklamasi dengan disumbang ide oleh Drs. Moh. Hatta dab Mr. Achmad Soebardjo. Setelah naskah selesai dibuat, naskah tersebut kemudian dibawa ke rombongan yang hadir dan menunggu di serambi muka, yang merupakan ruangan ketiga, dimana kemudian naskah disahkan dengan ditandatangani oleh Ir Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Kemudian naskah tersebut diketik oleh Sayuti Melik di ruang keempat dengan ditemani oleh B.M Diah.

Foto_perjuanganMengunjungi Museum Perumusan Naskah Proklamasi akan membawa kita seolah berada dalam peristiwa 70 tahun tersebut. Apalagi terdapat sejumlah diorama yang semakin memperkuat suasana pada masa itu. Ada diorama kala Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Mr. Achmad Soebardjo rapat pembuatan naskah, juga ketika Sayuti Melik dan B.M Diah sedang mengetik naskah. Bahkan propertinya pun masih terjaga seperti kursi yang digunakan para peserta. Dengan berkunjung ke sini kita semakin menghargai betapa pentingnya makna proklamasi bagi rakyat Indonesia. Bukan sekedar hari jadi namun juga pengumuman ke seluruh dunia bahwa kemerdekaan dan kesatuan Indonesia adalah harga mati. MERDEKA ! Nah, untuk harga akomodasi yang merdeka banget coba deh cek 1001malam.com yang bakal kasi kamu penawaran menarik biar kantong kamu tetap merdeka sampai akhir bulan nanti ;)